Wisata
Sejarah Bung Karno ke Blitar
Siapa
yang tidak tahu Bung Karno, seorang proklamator kemerdekaan Repulik Indonesia
yang namanya juga disegani oleh kolega di negara-negara Asia bahkan di Dunia.
Presiden pertama Indonesia yang menjadi orang paling berpengaruh di negeri ini
semasa hidupnya. Sosok pria gagah dan tegas yang kini meninggalkan nilai
sejarah tiap jejak langkahnya.
Hal
itulah yang membuat saya ingin berkunjung secara langsung ke Blitar tempat
dimana Bung Karno kecil dilahirkan, dan tempat dimana Bung Karno kini
bersemayam.
Saya dan seorang
teman saya berangkat hari sabtu jam 6:00 pagi dari kota tempat kuliah kami,
Malang. Kira-kira 2,5 jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di kota Blitar. Seorang
tukang becak menghampiri, kami menjelaskan bahwa ingin menuju kediaman Bung
Karno semasa di blitar. Tukang becak itu pun mengerti dan menyebut “Dalem
Gebang”. Ternyata masyarakat blitar
menyebut rumah bersejarah itu dengan “Dalem Gebang” atau “Istana Gebang”.
Akhirnya orang tersebut
menawarkan sebuah tumpangan dengan paket Pulang-Pergi ke Dalem Gebang sekaligus
ke Makam dan Museum Bung Karno dengan ongkos Rp. 20.000,-. Tanpa pikir panjang
kami pun setuju dan becak pun dikayuh menuju tujuan pertama yaitu “Dalem
Gebang”, dalam perjalanan saya cukup kagum dengan rindangnya pepohonan di
samping kanan-kiri jalan.
Sekitar 15 Menit
kemudian Kami sampai di Dalem Gebang. Bangunan utama memang tidaklah terlalu besar namun memiliki
area pekarangan yang rindang dan cukup luas. Menurut penjaga Rumah luasnya
adalah 1,4 hektar. Kami pun segera masuk ke dalam Istana gebang ini dan
ternyata “free entrance” atau gratis.
Suasana di dalam istana gebang sangatlah sejuk dengan semilir angin yang
berhembus, kami tiba di ruang tamu, di ruang tamu ini terdapat banyak
benda-benda yang identik dengan Bung Karno seperti Foto-foto dan tulisan tangan
Bung Karno. Di ruangan itu pula saya melihat foto kedua orang tua Bung Karno
terpampang dengan ukuran cukup besar, juga foto-foto Bung Karno bersama kolega
dari negeri seberang. Kursi, meja dan beberapa benda lainnya di ruangan ini
juga masih tampak berbau sejarah dan bertuliskan “Dilarang duduk di kursi ini”.
Saya pikir memang belum ada yang dimodifikasi dari rumah itu. Tidak lupa saya
dan teman saya mengambil gambar di ruangan ini.
Setelah dari
ruang tamu, kami menuju tiap kamar di Istana Gebang ini, awalnya kami merasa
takut karena melihat tempat tidur yang ditutupi selambu putih seakan memberi
kesan mistis..heee.., tapi akhirnya kami memberanikan diri untuk masuk.
kamar-kamar itu masih bersuasana sejarah, dan saya melihat beberapa tongkat milik
Bung Karno dan beberapa foto dipajang. Kami memberanikan diri untuk memegang
tongkat tersebut dan memotret meski sebenarnya tidak diperbolehkan..heee (bukan
Bung Karno kan yang tidak mengijinkan).
Tidak seperti
yang terlihat dari luar, ternyata bangunan ini luas juga. Di bagian belakang
terdapat kamar mandi dengan sebuah sumur lengkap dengan pompa air genjot. Akhirnya
saya juga menemukan sebuah kendaraan berupa mobil kuno dengan velg yang sudah
agak berkarat. Mobil asal Pabrikan Jerman, Mercedes Benz 190 warna hitam yang
katanya dulu sering digunakan Bung Karno itu memenuhi separuh dari garasi.
Sekitar 1,5 jam kami menikmati aroma sejarah di Istana Gebang. Bila anda
berkesempatan mengunjungi Istana gebang jangan lupa untuk membaca setiap
tulisan dan ucapan-ucapan Bung Karno yang dipajang di tembok, maka saya jamin
rasa Nasionalisme anda akan semakin kuat dan seakan ingin ikut menyelamatkan
bangsa ini pada masa lalu.
Tujuan kami
berikutnya adalah Makam dan Museum Bung Karno yang ternyata hanya berjarak
sekitar 2,5 km dari Istana Gebang. Lagi-lagi free entrance. Pertama kami menuju tempat pemakaman Bung Karno.
Banyak pengunjung yang telah berkumpul, mengaji, berdo’a atau apalah di samping
makam Bung Karno, uniknya setelah menabur bunga dan mengaji mereka mengambil
kembali bunga mawar yang mereka tabur, saya sendiri tidak tahu untuk apa. Setelah
dari area makam ini kami pun menuju ke dalam museum.
Sebelum memasuki museum kita akan melihat patung Bung Karno yang sedang duduk
dengan memegang kitab/buku. Memasuki ruangan saya melihat sebuah likisan Bung Karno yang katanya
menyimpan misteri karena di bagian dada pada lukisan ini berdetak dengan
periodik tertentu seolah lukisan ini hidup dengan jantung yang berdetak. Di
museum ini anda akan disuguhi dengan kisah hidup Bung Karno dari masa kecil, perjuangan
Bung Karno, juga kisah cinta Bung Karno dengan para istri hingga gugurnya sang
proklamator. Banyak terdapat benda-benda kuno semacam uang yang pertama kali digunakan di indonesia, senjata yang digunakan untuk melawan penjajah
dan lain-lain. Namun, tidak seperti di kompleks Dalem Gebang, di area museum ini saya
tidak bisa mencuri-curi kesempatan untuk mengambil gambar karena di dalam
ruangan ini terdapat pantauan CCTV…hee..
Keluar dari kompleks Makam dan Museum banyak para pedagang menawarkan cinderamata berupa gantungan kunci, poster dan
tulisan-tulisan tentang Bung Karno. Selain itu banyak juga yang menjual
kuliner. Saya bersama teman saya sempatkan untuk membeli minuman sari tebu
sambil melihat bangunan museum dari luar.
Selepas dari museum ini seolah melengkapi semangat nasionalisme yang saya
dapatkan di Dalem Gebang sebelumnya. Saya puas dengan wisata sejarah Bung Karno kali ini ke kota Blitar. Teruslah menjaga dan melestarikan tiap jejak sejarah
bangsa ini, karena sejarahlah yang melahirkan masa sekarang… semangat..!!
Fuad Cholidi Arifin
2 komentar:
thank's infonya.. mantap..
www.kiostiket.com
mantappppp
Posting Komentar