Selasa, 29 Mei 2012 | By: Choliday_21

Something Happened Today Episode II



(Sabtu, 26 Mei 2012)


Sesuatu di hari ini. Kali ini adalah seputar WTS.
Suara khas dari dapur tetangga membangunkanku pagi ini. Suara sodet yang berbenturan dengan permukaan wajan berulang kali terdengar, belum lagi suara minyak goreng yang mulai memanas layaknya seruan-seruan para demonstran yang ricuh. Jadi wajar kalau saya pun bangun dari tidur untuk yang kedua kalinya pagi ini (habis subuh tadi soalnya tidur lagi..hee..capek boss).
Kulihat jam di hape NOKIA 1202 milikku. 05:47 Terlihat. Teringat bahwa hari ini saya menanggung janji untuk membantu salah seorang seniorku menyiapkan acara syukuran atas rumah barunya. Kuputuskan mencuci beberapa pakaian sebelum dia menjemput. “kinclong..kinclong..”

Satu jam kemudian senior datang menjemputku di kosan dan langsung menuju lokasi untuk meminjam karpet dan lain-lain.
Tiba-tiba senior bertanya. “Broo..uda Sarapan Bro.?”.
“Hahh...Iya Sudah Mas”. Spontan saja aku jawab iya, padahal masih belum..hee.
“Lohh..., beneran udah nih..?”. tanya senior lagi.
“Sebenernya belum Mas, hee”.
“Wahhh.., ga usah sungkan-sungkan bro sama aku bro.., oia kamu sudah pernah merasakan WTS..?”
Pertanyaan macam apa ini, pikirku. Ngapain senior nanyain pernah merasakan Wanita Jalang segala.. -,-“! Padahal menurut saya tidak mungkin seorang dengan tampang seperti senior yang satu ini suka hal-hal seperti itu.
“Hahhhhh...WTS..? ya nggak lah mas”. Jawabku.
“Oke, nanti kita ke WTS, belum pernah kan..”
Tidak terlalu aku gubris, aku pun tidak menjawab dan kemudian langsung lanjut menata dan merapikan karpet-karpet. Setengah jam berlalu karpet pun sudah tertata rapi.
“Sudah selesai kan bro.., ayo lanjut broo”. Kata senior sambil menyalakan motor.
Aku pun segera naik karena aku pikir masih mau ambil karpet lagi, sebelum senior akhirnya berkata.
“Saatnya ke WTS Broo..”
“Lohh..., Beneran ke WTS mas...?”
“Lohh.., Iyaa.., ini WTS beda dari yang kamu bayangkan broo”
Setelah melintasi beberapa polisi tidur, dan setelah sekian kali berbelok ke kanan-kiri Senior menunjuk satu tempat.
“Itu dia broo.., itulah WTS broo..”
Sebuah bangunan dengan tembok dari anyaman bambu, dan nampak seperti warung.
“Ini dia brooo WTS, Warung Tengah Sawah”. Kata senior saat tiba di tempat tersebut.
“Oalahhh..dang..ding..dong..., ternyataa..tidak seperti yang saya pikirkan, WTS ternyata Warung Tengah 

Sawah..haaaaa, aku pikir wanita jalang..werrr..werrr”. Saya tersenyum lucu dalam hati.
Saatnya menyantap makanan. Saat itu saya memesan menu yang sama dengan senior yaitu “Iwak Pe” yang merupakan Ikan pari yang dibakar dan kemudian diasapi. Rasanya semakin lezat dengan sambal terasi yang masih segar.

Saya coba deskripsikan WTS tersebut. Warung mungil dan sederhana tersebut berada di kompleks perumahan yang masih berupa lahan kosong dan terdapat banyak sawah. Sekitar warung tersebut terdapat pohon-pohon yang rindang dan terasa sangat natural dengan desiran angin yang lembut menyapa (lebay).

Kata senior, dia dan beberapa pegawai senior lainnya sering makan di tempat ini. “Biasanya juga sangat ramai, beberapa orang dengan mobil mewah pun sering terlihat makan di tempat ini”. Kata senior lagi. Saya tidak percaya kalau tempat yang justru terlihat seperti gubuk ini diminati banyak masyarakat, apalagi orang-orang kaya, karena saat saya dan senior sampai di sana tak ada seorang pun yang sedang makan. Beberapa saat kemudian memang luar biasa, secara beruntun berdatanganlah para pelanggan WTS ini. WTS pun penuh dan tak ada kursi yang tersisa.

Namun saya belum percaya kalau tempat ini menjadi favorit juga bagi orang-orang kaya. Karena yang saya lihat bukanlah mobil-mobil mewah tapi justru “si biru” yang terkenal di kota malang yang bertuliskan “ABG-AG-ADL”. Yapss..banyak ‘angkoters’ yang mampir untuk makan. Mungkin karena memang saat itu belum jam istirahat kantor (Ohh iya sabtu kantor kan libur..hee) jadi mobil-mobil mewahnya belum terlihat parkir di depan WTS itu..heee

Sangat istimewa. Di kota sebesar Malang ini justru WTS yang tersembunyi sangat diminati. Sementara beberapa tempat lain yang terpampang jelas di keramaian dengan banner yang menarik pun hanya dilirik saja.

Sesuatu yang saya dapatkan dari hari ini adalah kalimat-kalimat berikut,

“Segala sesuatunya mungkin jauh berbeda dengan yang kita pikirkan, karena mungkin saja jalan yang kita pikir gelap itu justru membawa kita pada kesenangan” (dan akhirnya saya dapat makan gratis heee)

“Tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk menunjukkan sesuatu yang baik pada diri kita, karena bila ada mutiara di hati justru orang lainlah yang akan menggalinya” (learning from WTS)
Terakhir “ Datanglah ke ‘WTS’ ” hehehe...!!

Fuad Cholidi Arifin
Captured at WTS – Arjosari - Malang

0 komentar:

Posting Komentar