Selasa, 01 Januari 2013 | By: Choliday_21

Great and Undeniable


            Lebih dari setahun yang lalu.., diawali dengan kegelisahan, disertai oleh kegalauan, diikuti oleh ketidakpastian, dibuntuti oleh ketidakpercayaan, ditopang oleh kecemasan, dan disulut oleh rasa penasaran maka muncullah sekelumit pemberontakan dalam komunitas yang sebenarnya tidak berdaya namun mencoba untuk menunjukkan eksistensi kepada para pesohor. Komunitas yang beranggotakan individu-individu yang sudah cukup geram terus dipertaruhkan kesabarannya. Ada yang sudah mengeluarkan nada-nada resistansi namun ada pula yang masih terpaksa diam dan pasrah. Kalo saya termasuk orang yang terpaksa untuk pasrah dan berusaha tidak koar-koar di sosnet..:D

                Kami lulus pada bulan Oktober 2011 dengan masih bertumpuk semangat dan harapan (katanya kalo kakak tingkat itu 1 atau 2 bulan kemudian sudah mulai magang). Satu bulan, dua bulan pun berlalu, sebelum kemudian muncullah pemanggilan untuk “Psikotest”.., DAMN.., yang entah untuk apa, toh pada akhirnya semua lolos test itu. Selepas Psikotest kami pun dikembalikan lagi ke kampung halaman, menunggu..menunggu angin segar. Sampai-sampai kasur kapuk di kamar saya mirip dengan sarang ayam..bener-bener jobless.. :’( tibalah pada bulan Februari dimana kita diminta untuk menuju kota metro Jakarta..wahh apalagi ini..? –yahh katanya sih ada semacam pengarahan dari Bapak Menteri Keuangan.

                 Meluncurlah kami satu angkatan ke Jakarta, perjalanan ini cukup menyenangkan disana kami bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah berkumpul di salah satu gedung megah milik Kemenkeu meskipun saat itu Bapak Menkeu tidak bisa hadir dan hanya diwakilkan setidaknya dari situlah mulai muncul titik terang dimana teman-teman satu angkatan semua bisa sharing dengan para petinggi Kemenkeu. Acara cukup hikmat namun santai, juga dengan menyanyikan lagu Kementerian Keuangan secara bersama. Dari gedung Kemenkeu kami dialokasikan pada Instansi masing-masing, keesokan harinya Kami menuju Kantor Pusat Direktorat Bea dan Cukai, nah kali ini kami semua bisa bertemu langsung dengan Bapak Direktur Jenderal Bea Cukai. Selain pemberian satu pemahaman tentang visi dan misi dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, di kantor pusat kami bisa menyaksikan Aksi para peserta Diklat Kesamaptaan yang sebetulnya membuat saya berandai-andai bagaimana saya nanti. Semuanya diakhiri dengan sesi pemotretan (ngalay sebentar mumpung ada di Kantor pusat). Setelah dari Kantor Pusat Bea dan Cukai kami pun kembali ke Asrama Haji tempat kami menginap. Oia, di jakarta kami juga tidak melewatkan kesempatan untuk “melihat” pantai Ancol (karena memang hanya melihat saja, tanpa mencicipi wahana apapun..haaa). cukup menyenangkan.

                Time to leave Jakarta. Di bagian ini saya ceritakan kisah saya dan 4 orang teman saya yang super (Saya, Sadam, Gesta, Dimas, Prasetyo). Setelah memesan tiket Bis sehari sebelumnya (Harga tiketnya 340 , apa lebihh yaa..lupa dehh..*ralat oleh Sadam ternyata 240 ribu rupiah..haaa), kami pun dengan semangat menuju terminal. Kisah pahit pun dimulai..teroreeetttt.. J Pertama, Bis yang kami tunggu molor 1 jam..,aseeemmm.., kesialan yang kedua adalah bahwa bis yang katanya Executive ternyata abal-abal (sempit, ga bersih, ga ada fasilitas, Cuma toilet koplak, AC.nya pun sudah ga sejuk lagi..Cuma tiketnya aja ada tulisan executive), dan yang paling menjengkelkan adalah bahwa Bis yang kami tumpangi mengalami masalah mesin sehingga jalannya amat sangat lamban.., kami seperti naik angkot saja..DAMN..!! bahkan 3 diantara kami (Gesta, Dimas, Prasetyo)memilih untuk turun di daerah jawa tengah dan berganti Bis. Saya dan Sadam masih bertahan dengan emosi kamisampai bis tiba di terminal Bungurasih, Surabaya. Kalau saya menganggap hal itu sebuah kesialan yang memang perlu kita nikmati..:) Oia, nama Bis abal-abal itu adalah “SETIA BHAKTI”, maaf saya expose nama armada ini karena memang tidak recomended dan begitu mengecewakan.

                Kita lanjutkan cerita.., akhirnya kami mulai magang terhitung sejak 1 Maret 2012. Satu,dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh. Sepuluh bulan kami semua memaksakan diri untuk menunggu kepastian. Beberapa kali angin surga mengenai pengangkatan atau pun TMT CPNS kami menghampiri, namun semua hanyalah PHP, hoax, dan kami dibuat hopeless. Dunia sosnet pun menjadi bulan-bulanan kegelisahan teman-teman.., kembali lagi ke awal tulisan ini yaitu sesumbar dari kaum sudra yang tak punya daya. Omelan, ocehan, sebagai bentuk nyata dari kekesalan pun cetar membahana di social network, bahkan ‘mungkin’ ada yang sempat berpikir “seandainya kuliah di luar STAN, saya akan segera mendapan gelar S1 seperti teman-teman” termasuk saya sih.. :p

                Setelah 10 Bulan (Maret-Desember 2012) menjadi PFPD yang tidak jelas nasibnya, PFPD itu kata teman-teman sih ‘Petugas Fotokopi dan Pengganda Dokumen’, akhirnya pada bulan Desember kami menerima SKEP yang mengambang. Diawali dengan munculnya NIP kami di website Badan Kepegawaian Negara, yang dilanjutkan dengan munculnya SKEP yang menmbuat perasaan kami mengambang. Perlu kami syukuri akhirnya durian yang kami tunggu jatuh juga, Keputusan Direktur Jenderal Nomor: KEP-56/BC.1/UP.9/2012 tanggal 12 Desember 2012    akhirnya release juga.., tanggal cantik kan..? 12-12-12.

                Oiaa.., kenapa saya sebut SKEP itu membuat pikiran kami mengambang.., sebenernya ini mengutip dari status temen saya “SKEP Penempatan itu seperti orgasme, Kita begitu ingin mendapatkannya, tapi setelah itu seolah kita tak ada daya untuk berbuat apa”. Dan benar saja ketika SKEP itu keluar kami hanya bisa diam dan bahkan tak ada yang kami bayangkan setelah itu. It’s really undeniable..:D.  Memang SKEP yang kami terima sangat memuaskan karena memang hanya 7 orang dari angkatan kami di malang yang penempatannya di luar jawa *mereka diberikan pengalaman yang lebih banyak di awal karir. Namun yang membuat pikiran kami mengambang adalah adanya sebuah perpisahan yang tentu saja kami tidak inginkan, perpisahan dengan keluarga, perpisahan dengan teman dan rekan kerja selama magang. Namun begitulah keputusan yang tak terbantahkan. Semoga menjadi amanah bagi setiap individu dari kami..We are young and still so many times to set our future brighter.

                Kalau kita tahu bahwa akhir dari dunia ini adalah Perpisahan, maka seharusnya kita belajar menikmati saat-saat dimana kita bersama, entah itu dalam nyata ataupun hanya dalam kenangan.
Salam Tenaga HATI

9 komentar:

fsadam mengatakan...

fuad... aku speechless... makasih sudah mengisi waktu kebersamaan kita dengan kealayan kita, haha.. kangen masa2 itu.. one day.. we will meet again bro...
*oh ya, hrga tiket bus nya 240ribu..
ayo buka semangat baru...

Dian Nurlaila mengatakan...

Mas sadam, katanya bang fuad kangen pean. :O
*mengenaskan

Anonim mengatakan...

hahaha.. aku juga kangen fuad lho *tambah megenaskan

Choliday_21 mengatakan...

Damn_haaaa..oo one day..so pasti byooooo..
8iyaa lupa.., uda tak edit tarifnya tuh.. :)

yung_husss...husss..., ga bole gitu ama sadam..hee

Dian Nurlaila mengatakan...

Iyadeh ngalah :'(

Risya Lutfiana mengatakan...

haduh..smpek malu aku pas baca ini di area hotspot kmpus yg penuh dengan orang..ketawa-ketawa sendiri..apalagi yg ada PFPD..hahhahah...

Choliday_21 mengatakan...

yung_hahaha.., ga bole ngalahhh.., cemungutttdd..

Risya_hati-hati kalo baca postingan saya, Bu'..hee

Unknown mengatakan...

itu PFPD emg beneran gt gan kerjanya ? mirip2 ob dong , wah tlg jelasin lg dong kerjanya pas magang

Choliday_21 mengatakan...

klo kerjaannya PFPD yg sbnarnya y ga gtu lah.., itu istilah kita2 aja..
Klo magang intinya kita blm bisa dikasi kerjaan yang teknis...

Posting Komentar