Rabu, 08 Februari 2012 | By: Choliday_21

“Permata yang Pergi”


“Permata yang Pergi”
(TIAR)
                Seberkas cahaya mulai mengintip dibalik awan mendung yang baru saja mengantarkan guyuran hujan ke petakan tanah yang kering. Hangatnya sinar yang mencoba untuk menyelinap menembus barisan daun mulai menerpa ke arah pipi tiar yang sedang tidur kelelahan. Cahaya itu menyilaukan matanya, dan tersadar bahwa dia sejak tadi tertidur di depan kos. Beberapa saat kemudian seorang pahlawannya datang. Pak pos yang sudah kenal akrab dengan dirinya mengantarkan surat balasan dari keluarganya di kampung.
                “Tidak mampir dulu Pak Slamet..?”. kata Tiar
                “Wahh.., gara-gara hujan ini tugas saya belum terselesaikan Mas.., lain kali saja yaa..”. Terburu-buru pergi.