Jumat, 04 November 2011 | By: Choliday_21

M E N J A D I P R I B A D I Y A N G T A N G G U H

M E N J A D I P R I B A D I Y A N G T A N G G U H


Baik buruknya kehidupan kita ternyata sangat ditentukan oleh
pikiran. Kendalikan pikiran ke arah positif, maka kita tidak menjadi
sosok emosional melainkan faktual. Hidup kita akan bahagia, percaya
diri, optimis, dan penuh gairah. Pikiran merupakan kekuatan paling
menakjubkan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Dengan kekuatan
pikiran, manusia melahirkan ilmu-ilmu pengetahuan, membangun harapan-
harapan baru, dan membuat mimpi-mimpi menjadi kenyataan. Bahkan,
dengan kekuatan pikiran, kualitas hidup seseorang bisa ditentukan.



Hampir semua sistem kehidupan kita, gerak tubuh, suasana
hati, bahkan hidup kita, dikontrol oleh pikiran. Demikian pula
halnya dengan perasaan kita, dengan informasi yang terkumpul di
otak, pikiran memberikan perintah-perintah khusus kepada "hati"
untuk menentukan suasana yang diinginkan. Pikiran kita akan
mengolahnya dan menghasilkan instruksi, umpamanya, instruksi agar
kita menyesal atau sedih karena habis bertengkar.

Bila pengaruh pikiran sangat kuat terhadap perasaan kita,
berarti kita orang faktual, orang yang selalu bertindak atau
bersikap berdasarkan fakta. Tetapi bila pengaruh pikiran sangat
lemah terhadap perasaan kita, maka kita termasuk orang sensitif.

Orang faktual biasanya lebih mampu mengendalikan perasaan.
Soalnya, pikirannya mampu mengolah fakta-fakta yang terekam di otak
secara lebih mendetil sebelum dimasukkan ke "hati". Sebaliknya,
orang sensitif akan cenderung emosional, karena biasanya pada saat
merespons realitas yang tengah dihadapi, pikirannya tidak mengolah
kembali fakta-fakta yang terekam di otak, akan tetapi langsung
memasukkannya ke dalam "hati" apa adanya. Ia mengolah informasi
dengan perasaannya.

Proses itulah yang menyebabkan orang faktual cenderung
tenang, penuh perhitungan, dan mampu mengendalikan diri. Sebaliknya,
orang sensitif cenderung cepat gelisah, tergesa-gesa dalam mengambil
kesimpulan, tidak sabar, dan sukar mengendalikan diri.

Dengan pengoptimalan pikiran, kita dapat mengendalikan
perasaan dan juga kehidupan ke arah yang kita inginkan. Dengan
pikiran kita dapat mengubah perasaan sedih menjadi perasaan senang,
takut menjadi berani, minder menjadi percaya diri, pesimis menjadi
optimis, atau bosan menjadi penuh gairah. Maka tidak salah bila
seorang filsuf, Marcus Aurelius, memiliki pandangan bahwa "Hidup
kita ditentukan oleh pikiran".

Kalau berpikir tentang hal-hal menyenangkan, maka kita akan
menjadi senang. Jika memikirkan hal-hal menyedihkan, kita akan
sedih. Stanley R. Welty, Presiden Wooster Brush Company,
berpendapat, "Pada saat keluar rumah di pagi hari, kita sendirilah
yang menentukan apakah hari itu akan jadi baik atau buruk, karena
tergantung bagaimana kita menjalankan pikiran kita. Dapat tidaknya
kita menikmati hari itu sangat tergantung pada cara kita berpikir."

Kalau merasa kantung kita menipis, lalu mengeluh seakan-akan
kita orang paling sial, bisa jadi hari itu menjadi hari paling
membosankan. Tapi bila kita bangun pagi, memandang keluar jendela
dan melihat bagaimana burung-burung bersiul menyambut pagi sambil
merasakan kesejukan embun, mungkin kita akan mendapati hari itu
sebagai hari baik. Bagaimana pun cuaca hari itu, bagaimana pun
beratnya masalah yang dipikul hari itu, pikiranlah yang menentukan
kehidupan kita. Yang kita pikirkan ketika itu, itulah hidup kita.

Bila dalam kesedihan kita mencoba tersenyum, sebenarnya kita
tengah mencoba melepaskan diri dari perasaan sedih itu. Saat itu
kita tengah menetralkan perasaan negatif di dalam diri. Hal ini
sangat baik dan bisa membantu agar kita tidak terlalu larut dalam
duka.

Memang, ada banyak hal yang menyakitkan, yang membuat kita
cemas atau kesal. Namun jangan larutkan diri di dalamnya. Jangan
biarkan masalah apa pun membuat kita patah semangat. Berpikirlah
pada hal-hal positif yang bisa dilakukan. Dengan begitu kita akan
menjadi orang tangguh yang tak mudah jatuh. Pikiran kita menjadi
terbiasa untuk selalu positif, dan kita akan lebih mudah mencapai
cita-cita. Dan yang lebih penting, hidup kita akan menjadi lebih
menyenangkan.

0 komentar:

Posting Komentar