Alhamdulillah, kembali memiliki kemampuan mengatasi malas untuk menuliskan sesuatu di depan laptop. Sudah baca judul di atas kan.? Begini kisahnya...
Sudah 2 bulan yang lalu, ketika saya pastikan bahwa flashdisk saya hilang. Hilang dimana.? Entahlah, namanya juga hilang. Waktu itu saya mengikuti diklat Ms. Office di Balai Diklat Keuangan Malang, entah saya sangat yakin bahwa pagi itu saya telah membawa flashdick tersebut dalam tas.
Hari ke-3 Diklat, mulailah saya membutuhkan benda berharga itu untuk meng-copy beberapa materi diklat, dengan keyakinan penuh bahwa flashdisk itu ada saya membuka tas, dan hasilnya sejak saat itu saya tahu bahwa flashdisk mungil itu hilang. Kucari kesana kemari, di tas yang ini dan yang itu namun tidak ketemu, mampus dah aku.
Serius..!!! sejak saat itu yang ada di pikiran saya adalah flashdisk itu, bukan anak dan istri. Mendalami kegalauan karena dalam flashdisk pribadi itu ada data-data mulai dari yang penting hingga yang sampah, mulai yang privasi sampai yang sudah dipublikasi, hilanglah tulisan-tulisan dan cerpen-cerpen ngawur saya bila flashdisk itu tidak ketemu.
Diklat selasai, dan flashdisk itu belum ketemu juga. Mulailah ngantor kembali, saya cerita kesana kemari tak ada yang pernah mendapati benda itu. Sampai saya mendapatkan sebuah cerita yang berisi pesan jitu. Adalah teman saya (Abdul Majid Riyadu Sholichin) yang bercerita tentang flashdisknya yang hilang. “Sudah Ikhlaskan saja, InsyaAllah akan mendapat ganti yang lebih besar, kemarin-kemarinnya flashdisk saya juga hilang, ya sudahlah mungkin waktunya hilang, saya ikhlaskan saja, beberapa hari kemudian ada teman saya dari jakarta yang mengirimkan file foto melalui flashdisk kepada saya, setelah saya tanya bagaimana saya kembalikan flashdisknya dia menjawab sudah ambil saja..” Begitulah kira-kira cerita Majid pada saya.
Oke.!! Sebagai usaha terakhir saya berusaha mengikhlaskan dan melupakan flashdisk itu. Akhirnya saya benar-benar ikhlas, entahlah saya merasa begitu kok, jangan protes.!! Hee.., namun hati saya menuntut agar Tuhan mengganti flashdisk itu (emangnya Tuhan yang ngilangin..) dan saya amat sangat percaya bahwa DIA akan mengganti flashdisk saya yang hilang seperti mempercayai ibu saya yang akan memberi makan pada saya ketika bayi..Suerrr.!!!
Sebulan berlalu, hari-hari mulai sibuk dengan acara RAKERWIL. Namun, siapa sangka kalo Tuhan mengganti Flashdisk saya yang hilang dalam kesibukan acara tersebut. Setelah penyampaian Materi dari Tim Inspektorat Jenderal Kemenkeu, ternyata pemateri memberikan cindera mata kepada peserta RAKERWIL berupa Flashdisk, karena masih ada sisa, saya yang saat itu menjadi Notulen juga mendapatkan Flashdisk itu. 16 GB, 2x lebih besar dari flashdisk saya yang hilang. Dalam hati saya merasa lucu dan tersenyum seolah berkata “Alhamdulillah, Terimakasih lohhh Tuhan, benar kan Engkau ganti Flashdiskku”. Flashdisk hilang yang saya lupakan kini semakin terpendam karena ada ganti dari Tuhan yang lebih besar.
Sebulan berlalu, saya baru saja kembali ke kantor setelah cuti selama 8 hari. Tiba-tiba seorang senior saya bertanya “Kamu kehilangan Flashdisk, Fu..?”.
“Nggak Bu” jawabku perlahan (kannnn, saya benar-benar lupa dengan flashdisk yang hilang itu).
“Trusss Ini, Fu..?” Sambil menunjukan Flashdisk.
“Lohhhhh, Iya Bu itu punya saya sudah hilang beberapa bulan yang lalu” Jawabku segera.
“Kemarin Ibu buka-buka laci perlengkapan dan ada Flashdisk ini, saya buka isinya ternyata punyamu, untung isinya ga ada yang begitu-begitu, kalau ada saya buang saja ini” sambil tersenyum bercanda.
“Heee.., saya kalau mau nyimpan yang begitu-begitu di Harddisk sekalian Bu..haaaa” membalas candaan.
Bagaimana.? Tuhan sudah mengganti Flashdisk saya dengan yang lebih besar, dan masih mengembalikan lagi Flashdisk yang hilang. Saya jadi ingat kalimat yang sering Bapak dan Ibu bilang sambil bercanda “Kalau minta sama Allah jangan ragu dan jangan tanggung-tanggung, karena Dia yang maha kuasa” (dengan bahasa madura) heee.
“Ini hanyalah sebuah masalah kecil, namun tiada berbeda karena Tuhan memiliki Kuasa atas segalanya di alam semesta, termasuk masalah terbesarmu, Tuhanmu masih lebih besar dari masalahmu itu, Ikhlaskan dan mintalah padaNya tanpa ragu kuasaNya”. Untuk Kerabatku, Mbk Vi yang sedang disenangi masalah.
Terimakasih.
2 komentar:
Haa, tau gitu fd nya ga tak kembaliin
diambil lagi, ikhlas lagi, nambah lagi, banyak lagi..."D
Posting Komentar