Rabu, 27 Juni 2012 | By: Choliday_21

They should be Special

Ketika detik berikutnya akan menjadi lara, ketika menit selanjutnya hanya menambah duka, dan ketika terbayang satu jam selanjutnya akan terpampang bencana, maka bukanlah sebuah kepasrahan melainkan ketakutan baginya untuk sekedar memimpikan hari esok.

Hidupnya seolah memikul godam sejak usianya masih 5 tahun, bukanlah sebuah penyakit ganas yang menyerang tubuhnya, namun lebih dari itu dia kehilangan kebebasan hati dan pikirannya untuk melangkah jauh sesuai inginnya. Tami bagaikan kereta yang mau tidak mau harus berjalan sesuai alur yang telah ditentukan. Adalah orangtuanya yang menentukan kemana arah rel yang harus dilalui gadis cantik ini. Saat dia tertarik dengan sebuah cahaya di jalur yang berbeda ia harus mampu menahannya, semua dilakukan untuk orang tuanya, lebih tepatnya karena rasa takut pada mereka.
Senin, 18 Juni 2012 | By: Choliday_21

Menjadi “BUNGLON”



Bunglon atau Kamanduren (Bahasa Madura) adalah sejenis reptil yang termasuk dalam familia Agamidae. Bunglon memiliki deskripsi tubuh yang cukup unik. Bentuknya sih mirip dengan mantan kekasihnya yaitu Kadal namun bunglon memiliki “sisik-sisik” yang tajam (sebenernya tajam gak yaa). Pada bagian atas kepala sampai pada bagian punggung bunglon memiliki gerigi yang mirip dengan sisir segingga tampak garang dan sangar seperti jambul katulistiwa milik syahrini.

Bunglon lebih senang hidup di atas pohon seperti mantan kekasihnya lagi si kuntilanak. Bedanya kalau bunglon aktif di siang hari tapi kalau si kunti aktifnya malam hari.., bunglong kalo malem bobok jam setengah 8, kan capek..hheee. Bunglon suka meloncat kesana kemari dari “pohon” yang satu ke “pohon” yang lain untuk berseru-seruan. Makanan favorit bunglon adalah serangga-serangga kecil baik lalat, capung, semut, dan nyamuk, apalagi kalau serangganya berjenis kelamin wanita pasti si bunglon tambah lahap.
Jumat, 15 Juni 2012 | By: Choliday_21

Tuhan Maha Cinta - Bagian I


Bagian 1
Duka di Konstantinopel Baru


Permadani senja telah menganga bak menumpahkan tinta biru pada sebuah kanvas luas bernama langit. Tak lagi ada bintang mengintip di balik gelap yang garang. Kini langit telah memamerkan kecantikan-Nya, tak terlihat segumpal awan pun hanya segerombolan burung camar yang hijrah menuju pantai istanbul bersenandung menyambut datangnya Juli. Angin yang riuh bersemangat mulai membawa aroma wangi tanah istanbul yang semalam untuk pertama kali diguyur hujan tahun ini. Inilah saat yang tepat untuk melemparkan senyum lebar kepada kota islam yang cantik, konstantinopel baru, Istanbul.
Selasa, 05 Juni 2012 | By: Choliday_21

Maafkan Aku Ayah

   Aku cukup merasa terbang saat melihat nilai rapot yang menyampaikan senyum lebar padaku. Meski bukanlah juara kelas saat itu, namun aku yakin nilai-nilai itu sudah cukup membuatku menjadi primadona di hati ayah dan ibu.., toh nilaiku cuma selisih 2 angka dari juara kelas. Momen ini pas sekali dengan saat-saat liburan, aku bisa memanfaatkan ini untuk membujuk ayah agar mengijinkanku ikut traveling naik motor ke kota malang untuk membeli buku-buku SNMPTN karena dibandingkan dengan di daerahku harga di malang bahkan sampai setengah kali harga di pamekasan.

     Kusampaikan rapot berwarna biru itu pada ayah. Dengan bangganya aku nyerocos di depannya mendeskripsikan setiap detil nilai yang kudapat, tak sia-sia aku belajar sampai larut. Ayah pun mengangguk-angguk bangga. “Inilah saat yang tepat mengatakannyanya”. Pikirku.
Jumat, 01 Juni 2012 | By: Choliday_21

Kriteria Pasangan Hidup Saya




Entah angin apa yang membuat saya harus menulis tentang “Kriteria Pasangan Hidup Saya”, padahal saat saya menulis, angin sedang tidak berhembus dan saya sedang ingin tidur juga. Sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari SMS adik sepupu saya, Nova (14) yang berulang kali meminta untuk mengisikan kuisioner tentang “Kriteria Pasangan Hidup” dan juga demi sebuah ajang seru-seruan dengan teman saya (ehh adik angkat deng) Dian Nyimut Kedip-Kedip Kerlap-Kerlip untuk saling menulis kriteria pasangan dan di-posting di Blog. Tulisan ini hanya sebatas angan dan ingin saya, tidak lebihh...Allah maha berkehendak atas segalanya.. Ahh banyak bacoot yaa.., langsung saja.....!!

1. Preferred age..?
Usia sangat penting, tentu saja saya tidak berharap menikah dengan seorang ibu-ibu, apalagi nenek-nenek. Saya lebih suka dan ingin menikah dengan wanita yang lebih muda dari saya minimal satu tahun lebih muda dan maksimal 6 tahun.